Growth Mindset
Sumber: Post LinkedIn Gilang Bhagaskara
Dulu saya kenal dua orang programmer.
Yang satu jago banget. Web dev, frontend-nya rapi, backend-nya efisien, debugging cepet. Tapi dia punya satu kebiasaan:
nggak mau belajar hal baru.
Udah nyaman di stack lama, ogah ngulik bahasa lain, bahkan anti banget sama hal-hal di luar “zona aman” dia.
“Ngapain belajar lagi? Gue udah cukup senior kok.”
Dan iya, saat itu… dia memang salah satu yang paling top di tim.
Yang satu lagi, anak baru.
Skillnya waktu itu pas-pasan. Tapi attitude-nya? Luar biasa.
Apapun dilempar, dia coba.
Disuruh ngulik Rust? Digas.
Dapet proyek mobile? Buka docs Flutter, mulai dari nol.
Sempat salah, sempat di-review habis-habisan, tapi nggak pernah berhenti belajar.
Fast forward 5 tahun…
Yang pertama masih di tempat yang sama.
Masih web dev, masih stack lama, dan gajinya stagnan.
Sementara yang kedua, sekarang lead engineer di perusahaan multinasional, megang sistem skala besar, dan gajinya?
Di atas 50 juta per bulan.
Kenapa?
Karena skill itu bisa diasah. Tapi growth mindset nggak bisa dipaksain.
Dan di dunia tech yang berubah setiap hari, yang tahan lama bukan yang paling jago, tapi yang paling mau belajar.
Kita nggak selalu butuh orang yang “bisa segalanya.”
Tapi kita butuh orang yang nggak takut belajar apa aja.